Friday, April 15, 2011

Tugas Komputer Grafis 3 Story Board "Father and Daughter"







Storyboard yang saya bikin dalam rangka tugas komputer grafis 3, untuk film Father and Daughter..Film nya bagus sekali.. mengharukan.. Too bad, dalam proses pengumpulannya, harus tertunda 3 minggu, yang tidak lain tidak bukan, memang karena saya yang malessss..
woaaah.. (mudah2an g ngulang.. T.T)


Ohiya, sebenarnya ini bukan storyboard sungguhan.. hmmm maksudnya gini, jadi sebenernya kita disetelin film nya dulu, baru disuruh bikin storyboard nya.. (biasanya kan storyboard dibuat sebelum film)..
Jadi tugas ini cuma untuk latihan, sampai dimana pengetahuan kita tentang proses membuat storyboard..
Nah susahnya adalah, storyboard ini cuman dibatasi maksimal 16 panel, sementara film nya 8 menit lebih..
Kebayang kan, dalam 4 lembar ini harus sudah terlihat gambaran ceritanya secara keseluruhan, isi dan pesannya harus sudah tersampaikan.
Jadi bingung, menerjemahkan adegan mana saja yang menjadi kunci.
Saya sendiri, kemaren cara ngerjainnya, saya tonton dulu semua filmnya, trus saya tulis inti ceritanya, dari situ saya tentukan 16 kunci adegannya (sebelumnya saya bagi dalam 3 tahapan, perkenalan awal, konflik, penyelesaian akhir ) dalam bentuk tulisan, terus baru saya gambar visualisasinya.


Hmm.. ga tau juga deh metode nya bener ato enggak (setidaknya mengerjakannya jadi lebih mudah), yang jelas, walau ngumpulnya telat, saya bikinnya g asal -asalan lho.. Sebelumnya sudah baca bukunya di perpus, bukunya keren tentang storyboard artist, sayang masih bahasa inggris (dan gak boleh dibawa pulang, goddammit!) jadi cuman ngeringkes asal2 an.. dan hasilnya.. ya seperti ini laah.. masih harus banyak belajar..








*FYI, ini sketsa kasar, pake pensil, trus saya tebelin pake drawing pen, warnanya yang item pake tinta cina, yang merah2 sepia pake cat air (yang gak rata T.T) Tidak terlalu bagus, namanya juga cuman storyboard.. hehe.. (alesan!)

Thursday, April 14, 2011

Little Girl Who Fell in Love with Ice cream

Ceritanya, besok mau di bikin animasi (sederhana) nya, untuk tugas kuliah..
Sally, anak perempuan yang terpukau oleh monster kecil, yang tiba - tiba keluar dari cup es krim yang dibeli nya saat makan siang..
Kemudian ia jatuh cinta..

haha..

yes! they're in love..
literally!

secara harafiah, mereka memang saling mencintai..
sally dan si monster es krim..

it's little bit weird, i guess..
haha.. who's care..

oh
wish me luck then :)











*kenapa temanya jatuh cinta sihhh?? wahaaaa.. bagaimana kisah mereka?? nantikan yaa..
xox

Monday, April 11, 2011

Sebenarnya Cinta

Satu detik lalu
Dua hati terbang tinggi
Lihat indahnya dunia
Membuat hati terbawa


Dan bawa ku ke sana
Dunia fatamorgana
Termanja - manja oleh rasa
Dan ku terbawa terbang tinggi oleh suasana


Dari sudut mata
Jantung hati mulai terjaga
Berbisik di telinga
Coba ingat semua


Dan bangunkanlah aku
Dari mimpi - mimpiku
Sesaat aku di sudut maya
dan tersingkir dari dunia nyata


Dan bangunkanlah aku
Dari mimpi indahku
Terengah - engah ku berlari
dari rasa yang harus ku batasi


Dan kau menawarkan
Rasa cinta dalam hati


Ku tak tau harus bagaimana
untuk raba mimpi atau nyata
dan bedakan rasa dan suasana
dalam rangka sayang atau
cinta yang sebenarnya


Dan bangunkanlah aku
dari buta mataku
jangan pernah lepaskan aku
untuk tenggelam di dalam mimpiku










*Lagu nya dalem.. oh, Letto.. selalu saja begitu, menyindir secara halus..

Marilah Kita Saling Mencintai dan Mengasihi

Bila kita bertanya tentang makna cinta, tanyalah kepada alam, sekeliling kita. Tengoklah bunga mawar, pepohonan, sungai, mata air.. Mungkinkah bunga mawar hanya memberikan keharuman kepada orang baik saja dan tidak kepada mereka yang jahat? Seperti halnya sebatang pohon, tanpa pilih kasih, memberikan tempat berteduh bagi setiap orang, baik dan buruk, tua dan muda, tinggi dan rendah, apapun profesinya, bentuk fisiknya, tidak hanya manusia, tetapi juga binatang, dan segala jenis makhluk hidup (bahkan makhluk halus, mungkin.. mbak kunti.. :p). Itulah sebabnya mengapa kita didorong untuk menjadi seperti Allah, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat maupun orang yang baik dan menurunkan hujan kepada orang yang benar maupun orang yang tidak benar.


Lalu, kalau begitu, apa harus kita lakukan untuk memiliki cinta yang demikian sempurna seperti itu?


Tidak ada..


Tidak ada yang dapat kita lakukan..
Mengapa?
Karena pada akhirnya hanya akan menimbulkan perasaan terpaksa, diperalat, dan kepura - puraan (karena cinta tidak dapat dipaksakan).


Namun ada yang dapat kita lepaskan..
Maksudnya, berhentilah melihat orang - orang sebagai baik dan buruk, kudus maupun berdosa, lihatlah mereka sebagai yang tidak sadar dan tidak tahu. (Tak seorangpun dapat berbuat dosa dalam kesadaran. Dosa terjadi dalam ketidaktahuan, bukan dalam kebencian seperti yang kita pikirkan. "Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.") 
Jadi, poin pertama, sifat cinta adalah tidak membeda - bedakan, seperti halnya pepohonan dan bunga mawar.


Kemudian sifat cinta yang kedua adalah cuma - cuma atau tidak mengharapkan imbalan. Memberi dan tidak meminta balas jasa. Bagaimana caranya? Yakni dengan jalan membuka mata dan melihat, menyingkapkan apa sesungguhnya yang selama ini kita sebut dengan cinta. Apakah hanya kamuflase atas egoisme dan keserakahan kita saja.


Sifat berikutnya dari cinta adalah, ketidaksadaran diri. Cinta begitu bahagia dengan mencintai sehingga tidak sadar akan dirinya. Seperti bunga mawar yang menebarkan keharumannya begitu saja, tanpa peduli ada atau tidaknya orang yang mencium keharumannya. Seperti pohon yang memberikan keteduhan. Keharuman dan keteduhan ada bukan karena ada manusia atau mati bila tidak ada manusia. Mereka ini, seperti juga cinta, lepas dari manusia. Cinta begitu saja ada, tanpa perlu memiliki objek, terlepas apakah mereka menguntungkan seseorang atau tidak.


Sifat terakhir dari cinta adalah bebas. Saat paksaan, kendali, atau konflik muncul, cinta mati. Pikirkan bagaimana mawar, pohon, membiarkan kita sungguh - sungguh bebas. Pohon tidak akan berusaha menarik orang ke dekatnya untuk berteduh biarpun ia berada di bawah terik matahari.
Pikirkanlah sejenak saat - saat ketika kita menyerah pada paksaan dan kendali orang lain karena ingin bertindak sesuai dengan harapan mereka dalam usaha membeli cinta dan penerimaan dari mereka, atau karena kita takut kehilangan mereka.
Setiap kali kita menyerah pada kendali dan paksaan, kita merusak kemampuan kodrati kita untuk mencintai, karena kita hanya dapat melakukan apa yang orang lain (dengan seizin kita) lakukan terhadap diri kita. Renungkanlah..


Kemudian, ketika paksaan dan kendali itu hilang, kebebasan akan muncul.
Kebebasan adalah kata lain dari cinta.. 




*Lagi, permenungan yang saya dapat dari buku karangan Anthony de Mello.. :)

Please, let me..

Minion        : Sir, I think this is a bad idea..
Megamind  : Yes, a very wickedly bad idea for the greater good of bad!
Minion        : But I'm saying it's the kind of bad that..
                    Okay, you might think is good from your bad perception, but from a good perception.. It's just plain bad.


Megamind  : Oh, you don't know what's good for bad! 

Friday, April 8, 2011

By The River Piedra I Sat Down and Wept (Paulo Coelho)






Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Menangis...

Novel yang sangat indah, yang saya pinjam hanya dengan harga 2900 di persewaan buku bacaan tak jauh dari rumah. Sebenarnya dilihat dari sampulnya, saya sudah merasakan suatu emosi yang tidak bisa dijelaskan,  dan tertarik untuk membacanya. Novel ini bercerita banyak tentang cinta dan kehidupan spiritual, termasuk campuran yang rumit antara keduanya. Di dalamnya juga banyak ungkapan - ungkapan cinta yang syahdu dan bermakna sangat dalam..

Berkisah tentang seorang wanita, Pilar yang menemukan kembali cinta pertamanya sejak belasan tahun berpisah. Cinta yang dahulu tumbuh di hati masing2 dari mereka, namun malu untuk diungkapkan. Pilar tumbuh menjadi wanita dewasa yang tegar, yang mampu mengendalikan perasaannya dengan amat baik. Sementara kekasihnya menjelma sebagai pemimpin spiritual, dan memilih religi sebagai pelarian dari konflik - konflik batin yang dirasakannya. 
Cinta yang belasan tahun terkubur dalam di hati mereka, perlahan bangkit dengan tertatih - tatih. Pembatas itu adalah prinsip, idealisme, gengsi, dan kenyataan pahit bahwa kini mereka berada dalam dua dunia yang berbeda. Bersama, mereka menyusuri perjalanan untuk mewujudkan mimpi - mimpi mereka, tawa, tangis, bahagia, derita, dan kematangan spritiual yang kemudian menghadapkan mereka pada persoalan - persoalan terpenting dalam kehidupan.

Novel ini memberikan banyak pandangan kepada saya tentang cinta, bukan cinta dalam konteks sempit saja, namun kemudian cinta yang lebih luas, tentang Tuhan dan religiusitas. Bahwa pada dasarnya, kehidupan spiritual adalah mencintai. Kita tidak mencintai demi melakukan kebaikan atau untuk menolong atau melidungi seseorang. Kalau ini terjadi, kita sama saja menjadikan orang lain sebagai obyek, dan menganggap diri kita orang yang bijaksana dan murah hati. (tidak ada hubungannya dengan cinta!)

Mencintai adalah melebur dengan orang yang kita cintai dan menemukan percikan Tuhan dalam diriNya.

Saya jadi ingat beberapa saat yang lalu, ketika saya dan teman FB saya Pieter, dari Belanda saling mengobrol cukup serius tentang keeksistensian Tuhan. Bermula ketika ia menanyakan keadaan saya berkaitan dengan tsunami yang terjadi beberapa waktu lalu di Jepang. Saya pun memastikan padanya bahwa saya baik - baik saja karena tsunami waktu itu tidak sampai ke Indonesia. Kemudian saya bilang padanya, saya selalu berdoa untuk para korban yang meninggal maupun yang belum ditemukan. Saya cukup surprised ketika mendapati pesan balasannya yang mengatakan bahwa dia sebenarnya tidak percaya pada Tuhan (meskipun ia dibesarkan dalam keluarga dengan background agama Katolik). Kemudian saya bilang padanya, bahwa saya juga bukanlah orang yang religius. Saya tidak tahu apa - apa soal agama, karena saya tidak terlalu perduli pada hal tersebut. Maksud saya, saya berdoa dengan jalan dan cara saya sendiri, yang cukuplah dipahami oleh kami berdua saja, saya dan Tuhan sendiri. Saya mengenal Tuhan sebagai sahabat yang sangat menyayangi saya dan saya sayangi (tentunya!). Bukan sebagai sosok penuh kemarahan yang senantiasa menyalahkan manusia atas kematian Putera TunggalNya di kayu salib.

"Rarely do we realize that
we are in the midst of the extraordinary. Miracles occur all around us, signs
from God show us the way, angels plead to be heard, but we pay little attention
to them because we have been taught that we must follow certain formulas and
rules if we want to find God. We do not recognize that God is wherever we allow
Him/Her to enter.. "

Jarang sekali kita menyadari bahwa kita berada ditengah2 hal hal yang luar biasa. mukjizat terjadi di sekeliling kita, pertanda - pertanda dari Tuhan menunjukkan jalannya kepada kita, para malaikat memohon untuk didengarkan, namun kita tidak menyadari semua ini karena kita telah diajari bahawa jika ingin menemukan Tuhan,kita harus mengikuti rumus atau aturan2 tertentu. 

Kita tidak menyadari bahwa Allah ada dimanapun Ia diijinkan

"Traditional religious practices are important: they allow us to share with
others the communal experience of adoration and prayer. But we must never forget
that spiritual experience is above all a practical experience of love. And with
love, there are no rules. Some may try to control their emotions and develop
strategies for their behavior; others may turn to reading books of advice from
"experts" on relationships but this is all folly. The heart decides, and what it
decides is all that really matters.."

Praktek - praktek religius tradisional memang penting, 
memberi kita kesempatan untuk berdoa dan menyembah bersama sesama umat. Tapi kita tidak boleh lupa bahwa pengalaman spiritual sesungguhnya adalah pengalaman praktis dari cinta.
Dan cinta tidak mengenal peraturan. Sebagian orang mungkin mencoba mengendalikan perasaan mereka dan mengatur tindak tanduk mereka. Yang lain mungkin membaca buku berisi saran - saran para 
"ahli" masalah hubungan, tapi semua ini tindakan bodoh. Hatilah yang memutuskan dan apa yang diputuskan, inilah yang paling berarti. Cepat atau lambat kita harus mengatasi ketakutan kita, karena jalan spiritual hanya dapat ditempuh melalui pengalaman sehari - hari akan cinta.

Ada orang - orang yang meninggalkan segalanya dan pergi mencari Tuhan, mereka keliru. 
Orang yang pergi mencari Tuhan hanya membuang - buang waktu, ia bisa menempuh ribuan jalan dan memeluk banyak agama dengan aliran, namun ia tak akan menemukan Tuhan dengan cara itu. 

Kenapa?

Karena Tuhan ada disini, pada saat ini, di sisi kita..

Untuk menemukan Tuhan, kita hanya perlu memandang sekitar kita..


Namun menemukan Tuhan tidaklah mudah, semakin Tuhan meminta kita mengambil bagian dalam misteri - misteri Nya, semakin bimbang kita, karena Dia terus menerus meminta kita mengikuti mimpi - mimpi dan suara hati kita. 

Akhirnya kita terkejut, menyadari bahwa Tuhan menginginkan kita bahagia.

"The closer we get to God through our faith, the simpler He becomes. And the simpler He becomes, the greater is His presense.."

Semakin dekat kita kepada Tuhan lewat iman kita, maka semakin sederhana pula Tuhan itu. 
Semakin sederhana Tuhan, maka semakin besar keberadaan-Nya.


Naah..
Kembali ke masalah romantika, novel ini bilang,
Dalam kehidupan nyata, cinta harus memiliki kemungkinan. Bahkan kalaupun tidak langsung berbalas, cinta hanya dapat bertahan jika ada harapan kau akan memenangkan hati orang yang kaucintai.
Selebihnya hanya fantasi.

Jujur, seringkali logika saya berusaha mengingkari bahwa saya tak memiliki harapan bersamanya. Namun, jauh di dalam lubuk hati saya, saya yakin, yakin dengannya. Bahwa ada kemungkinan dia yang saya sayangi akan saya menangkan hatinya. 

Meskipun mencintai berarti meninggalkan, sendirian, dan kepedihan, cinta sangat layak berapapun resiko yang harus dibayar. Kita hanya perlu menerimanya, karena cintalah yang memelihara keberadaan kita. Jika kita menolak cinta, kita akan mati kelaparan, karena kita tidak lagi memiliki keberanian untuk mengulurkan tangan dan memetik buah - buah dari dahan - dahan pohon kehidupan. Kita harus menyambut cinta dimanapun kita menemukannya, meskipun itu berarti berjam - jam, bahkan berminggu - minggu kekecewaan dan kegetiran. Di saat kita mulai mencari cinta, cinta pun mencari kita. Dia menyelamatkan kita.

Cinta tidak banyak bertanya, karena kalau berhenti sejenak untuk berpikir, kita menjadi takut. Ini jenis takut yang tak dapat dijelaskan, bahkan sulit digambarkan. mungkin takut dicemooh, takut tidak diterima, takut merusak daya magisnya. Memang konyol, tapi begitulah yangterjadi. Itu sebabnya kita tidak perlu bertanya - melainkan bertindak..




*apa - apaan ini?? serius sekali yaa pembicaraannya, mandi dulu dehhhh.. :D